TRIBUNNEWS.COM - Atalia Praratya diam-diam menantikan sebuah momen bisa bertemu mendiang anaknya, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril.
Diketahui Atalia Praratya adalah orang terakhir yang dimimpikan Eril.
Maka dari itu, Atalia Praratya mengaku sudah menantikan sejak lama bisa bertemu Eril dalam mimpi.
Dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi, Atalia Praratya mengungkapkan bertemu dengan Eril dalam mimpi dan bisa merasakan pelukan dari anaknya.
"Saya tuh sebetulnya yang paling terakhir mimpi Eril, jadi saya sempet takut ada apa, salah apa gitu," ungkap Atalia Sabtu (17/9/2022).
"Tapi itu luar biasa, momen yang sudah saya tunggu sekian lama begitu, dia juga memeluk saya layaknya dia lakukan selama ini," imbuhnya.
Akhirnya, Atalia bisa bertemu Eril dalam mimpi dan merasakan pelukan dari anaknya.
Hal tersebut membuat Atalia bisa melepaskan rindu pada Eril.
"Jadi lepaslah keriduannya seperti itu," beber Atalia.
Setelah Eril meninggal dunia sejak Juni 2022 lalu dan meninggalkan banyak kenangan, Atalia mengaku ikhlas hingga yang dirasakannya hanya rasa rindu.
"Sekarang itu lebih kepada rasa rindunya saja."
"Jadi saya harus rela dan ikhlas, karena Allah memberikan ganjaran yang terbaik buat Eril," jelas Atalia.
Tidak hanya bahagia bisa bertemu dan merasakan pelukan dari anaknya dalam mimpi, Atalia mengaku bangga memiliki sosok putra seperti Eril.
Lantaran hingga saat ini, pusaran Eril masih banyak didatangi oleh peziarah.
"Alhamdulillah anak saya luar biasa ya, jadi sampat saat ini meskipun sempat di perbaiki makamnya tapi yang berdatangan yang mendoakan masih terus," ujar Athalia.
Selain itu, Atalia juga berharap mendiang Eril bisa memacu semangat muda warga Jawa Barat.
Diketahui, sejak dulu Eril sangat peduli dengan sosial yakni menebar kebaikan terhadap sesama terutama orang yang sedang membutuhkan.
Eril merupakan sosok yang peka terhadap lingkungan sekitar, tidak pernah memikirkan diri sendiri selalu peduli dengan orang lain.
"Jadi mudah-mudahan Eril meninggalkan inspirasi bagi kaum muda."
"Saya berharap apa yang dia lakukan selama ini, bahkan yang kita tidak tahu, memberikan semangat untuk kaum muda untuk menebarkan kebaikan dengan cara mereka sendiri."
"Yang paling penting adalah kita tidak berpikir untuk diri kita sendiri, tetapi juga berpikir dengan orang lain," tutup Atalia.
0 komentar:
Posting Komentar